MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO
MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Proses Manajemen.
-Perencanaan
-Pengorganisasian
-Pengarahan
-Pengendalian
Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Proses Manajemen.
-Perencanaan
-Pengorganisasian
-Pengarahan
-Pengendalian
Ø
Manajemen
Proyek
Manajemen Proyek
adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan
sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu
dengan sumberdaya tertentu.
Manajemen Proyek mempergunakan personil
untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek
Hal-hal yang dilakukan dalam proyek :
1. Gagasan atau ide utama proyek
2. Perencanaan proyek
3. Pelaksanaan proyek
1. Gagasan atau ide utama proyek
2. Perencanaan proyek
3. Pelaksanaan proyek
Ciri-ciri Manajemen Proyek:
1.
Mekanisme proyek dalam hubungannya dengan
pengelolaan, organisasi dan sumber daya mempunyai ciri-ciri tertentu sebagai
berikut :
2.
Memimpin organisasi proyek dan beroperasi secara
independen.
3.
Pembawa tunggal untuk mencapai satu tujuan
proyek.
4.
Memerlukan bermacam-macam keahlian dan sumber
daya.
5.
Bertanggung jawab menyatukan orang-orang dari
berbagai fungsi/disiplin yang bekerja.
6.
Memfokuskan pada ketepatan waktu dan biaya.
Ø
Manajemen
Resiko
Manajemen resiko
adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi
resiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang
dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain,
menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi resiko tertentu.
Sasaran dari
pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda
yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang
disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik.
Di sisi lain pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala cara yang tersedia
bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen resiko (manusia, staff, dan
organisasi).
Dalam perkembangannya resiko-resiko yang
dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi:
1.
Resiko Operasional
Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang timbul
akibat gagal fungsi proses internal, misalnya karena human error, kegagagalan
sistem, faktor luar seperti bencana dsb. Dalam menejemen resiko operasional,
ada empat faktor penyebab resiko antara lain manusia, proses, sistem dan
kejadian eksternal.
2.
Resiko Hazard
Manajemen hazard berkaitan dengan kondisi potensial
yang mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan. Ketika kita membahas hazard,
tentu kita juga membahas peril. Resiko perilaku yaitu peristiwa yang bisa
menimbulkan kerugian bisnis. Dalam hal ini ada tiga macam hazard yang harus
diketahui, antara lain legal hazard, physical hazard dan moral hazard.
Contoh hazard legal misalnya pelanggaran atau
pengabaian peraturan bisnis yang bisa menyebabkan kebangkrutan, seperti
pelanggaran SOP atau peraturan perusahaan yang akhirnya berakibat fatal.
Sementara physical hazard bisa berupa mesin yang sudah tua dan menimbulkan
resiko kerugian saat produksi. Seperti kecelakaan pegawai karena mesin dan
sebagainya. Untuk moral hazard contohnya yaitu sikap seorang karyawan dilingkungan
kerja yang menimbulkan kerugian. Misalnya karyawan tidak jujur dan sering
korupsi uang. Atau karyawan yang tidak melayani konsumen dengan baik sehingga
berakibat buruk pada perusahaan.
3.
Resiko Finansial
Manajemen resiko finansial yaitu upaya
pengawasan resiko dan perlindungan hak milik, keuntungan, harta dan aset sebuah
badan usaha. Pada prakteknya, proses pengelolaan resiko ini meliputi
identifikasi, evaluasi dan melakukan pengendalian resiko bila ditemukan hal
yang mengancam keberlangsungan organisasi.
Manajemen resiko finansial ini sangat penting karena
ini merupakan salah satu sumber daya perusahaan. Karena itu seorang akuntan
harus benar-benar mempertimbangkan berbagai resiko lainnya yang berhubungan
dengan keuangan, seperti:
·
Resiko likuiditas
·
Diskontinuitas pasar
·
Resiko kredit
·
Resiko regulasi
·
Resiko pajak
·
Resiko akuntansi
Menejemen
resiko finansial juga tidak lepas dari perubahan kurs mata uang yang erat
kaitannya dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, suku
bunga dsb.
4.
Resiko Strategik
Manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan.
Resiko yang biasanya muncul adalah kondisi tak terduga yang mengurangi
kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan strategi yang direncanakan. Dalam hal
ini beberapa faktor seperti resiko operasi, resiko asset impairment, resiko
kompetitif atau bahkan resiko frenchise (bila ada).
Hal
ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Resiko Terintegrasi Korporasi
(Enterprise Risk Management).
Manajemen Resiko dimulai dari proses
identifikasi resiko, penilaian resiko, mitigasi, monitoring dan evaluasi.
Resiko dapat dikategorikan ke dalam dua
bentuk :
1.
Resiko spekulatif
Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi
perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Resiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan
istilah risiko bisnis(business risk). Seseorang yang menginvestasikan
dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama
investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Resiko yang
dihadapi seperti ini adalah resiko spekulatif. Resiko spekulatif adalah suatu
keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat
menimbulkan kerugian.
2.
Resiko murni
Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat
berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan.
Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka
perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak
terjadi kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan
menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan
maksud-maksud tertentu. Resiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah
satu cara menghindarkan resiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian
besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya resiko murni kadang dikenal
dengan istilah resiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan utama antara resiko
spekulatif dengan resiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk
resiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk resiko
murni tidak dapat kemungkinan untung.
Profesi di Bidang IT
1.
System analyst: orang yang bertugas menganalisa
sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada,
tentang kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem
yang akan dikembangkan.
2.
Programmer: orang yang bertugas
mengimplementasikan rancangan sistem analis yaitu membuat program (baik
aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
3.
Web designer: orang yang melakukan kegiatan
perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek
pembuatan aplikasi berbasis web.
4.
Web programmer: orang yang bertugas
mengimplementasikan rancangan web designer yaitumembuat program berbasis web
sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
5.
Technical engineer (atau teknisi):
orang yang berkecimpung dalam bidang teknik baik mengenai pemeliharaan
maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
6.
Networking engineer: orang yang berkecimpung
dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai
pada troubleshooting-nya.
7.
EDP operator : orang yang bertugas untuk
mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data
processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
8.
System administrator: orang yang bertugas
melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki
kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
9.
MIS director : orang yang memiliki wewenang
paling tinggi terhadap sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap
sistem tersebut secara keseluruhan baik hardware, software maupun sumber daya
manusianya.